Kota yang secara ekologis
dikatakan kota yang sehat adalah yang memiliki keseimbangan antara pembangunan
dan perkembangan kota dengan kelestarian lingkungan. Kota bisa dipandang
fungsinya seperti suatu ekosistem. Ekosistem kota memiliki keterkaitan sistem
yang erat dengan ekosistem alami.
Kota ekologis dibeberapa
kota diwujudkan dalam bentuk program-program yang bertujuan untuk mencapai kota
hijau yang menyatakan perlunya kualitas hidup yang lebih baik serta kehidupan
yang harmonis dengan lingkungan bagi masyarakat kota.
Program-program kota
hijau diantaranya tidak hanya terbatas pada penghijauan saja akan tetapi lebih
luas untuk mengupayakan konversi energy yang dapat diperbaharui, membangun
transportasi yang berkelanjutan, memperluas proses daur ulang, memberdayakan
masyarakat, mendukung usaha kecil dan kerjasama sebagai tanggung jawab sosial,
memugar tempat tinggal liar, memperluas partisipasi dalam perencanaan untuk
keberlanjutan, menciptakan seni dan perayaan yang bersifat komunal.
Bagaimana prinsip “Green
City” ?
Prinsip pembangunan green
city meliputi beberapa hal, yaitu :
- Mengembalikan lingkungan yang mengalami degradasi.
- Membangun kembali “bioregion”
- Menyeimbangkan pembangunan.
- Mencegah urban sprawl.
- Mengoptimalkan daya guna energy.
- Berperan terhadap ekonomi.
- Menyediakan kesehatan dan keamanan.
- Mendorong masyarakat.
- Mempertimbangkan keadilan sosial.
- Menghormati sejarah.
- Memberdayakan cultural landscape.
- Memperbaiki biosfer.
Kota mana saja yang termasuk
kategori “Green City” ?
Sydney, Australia
San Franscisco, California U.S
London, Inggris
Copenhagen, Denmark
Reykjavik, Iceland
Portland Origon, U.S
Sumber :
Dr. Handayani,
Sri.2009.Arsitektur & Lingkungan.Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar