Rumah turi adalah rumah penginapan tradisional
murni, bisa juga disebut eco-friendly hotel , dimana seluruh fasilitas yang ada
dimaksimalkan dari alam dan untuk alam. Rumah turi menggunakan konsep gabungan
desain post modern dan sentuhan traditional murni yang ramah lingkungan.
Menurut Paulus Mintarga, pemilik Rumah Turi mengatakan
bahwa ada beberapa poin kunci yang dibuat sebagai dasar pokok dalam pembangunan
Rumah Turi ini adalah tata ruang dan budaya, material, energy saving concept baik itu untuk air flow serta sebuah taman
yang unik.
Rumah Turi berlokasi di pusat kota
Solo, 5 menit dari Stasiun Balapan Solo, dan 20 menit dari Bandara. Walaupun
letaknya di pusat kota dan sangat strategis, tapi Rumah Turi memberikan kesan
alami yang membuat nyaman.
Penghargaan Atas Rumah Turi
Rumah Turi berhasil memenangkan
penghargaan ASEAN Energy Award 2012 di Asean Ministerial Energy Pada September 2012, di phnomphen,
Kamboja. Rumah Turi adalah salah satunya yang menjadi pemenang di
kategori The Best Tropical Building, sebagai bangunan yang memadukan
unsur-unsur alam dalam setiap detil interior dan eksteriornya, selain itu tropical
builing mengacu pada beberapa indikator terutama terkait penggunaan energi
dan pemanfaatan material.
Mengapa
Rumah Turi dikategorikan sebagai salah satu bentuk “Green Architecture” ?
Rumah Turi
merupakan salah satu bangunan yang menerapkan konsep arsitektur hijau, hal ini
dapat dilihat dari berbagai segi, diantarannya adalah:
Rumah Turi menerapkan beberapa konsep yang ramah akan
lingkungan dan memanfaatkan lingkungan sehingga dapat menghemat energy.
Misalnya adalah penerapan konsep solar water heater pada proses pemanasan air,
konsep vertikultur dalam sirkulasi udara, konsep hujan buatan yang digunakan
untuk penyiraman tanaman, dll.
Material yang digunakan pada rumah turi adalah
material-material yang berasal dari alam, yakni memanfaatkan kembali material
alam yang sudah tidak terpakai ataupun penggunaan material alam yang diambil
langsung dari alam yang disesuaikan dengan kebutuhan dan diselaraskan dengan
keadaan alamnya sendiri. Misalnya adalah penggunaan reuse dan recycle kayu yang
digunakan sebagai material utama furniture, parket, dan dinding rak tempat
penataan taman vertical, ornament , dll.
Sebagian material berasal dari material yang sudah
tidak terpakai kemudian digunakan kembali (reuse/recycle). Dalam hal ini
contohnya adalah penggunaan paku – paku bekas pembangunan yang digunakan dan
disusun secara menarik menjadi pagar yang menarik.
Terdapat banyak unsur hijau disekitar Rumah Turi,
misalnya adalah taman yang terdiri atas beragam vegetasi yang terdapat
disekeliling rumah turi dengan dilengkapi air terjun buatan yang setiap
pojoknya, ataupun taman vertical, berupa tanaman yang ditata secara vertical
dengan menggunakan pot di beberapa ruangan, yang menjadi salah satu bagian
interior yang menarik dan menyegarkan.
Menggunakan beberapa konsep yang menjadikan Rumah Turi
sebagai bangunan yang hemat akan energy, diantaranya adalah jika dilihat dari
segi pencahayaan, pemanasan air, sirkulasi udara, system penyiraman tanaman,
dll.
Jika dilihat
dari ke 5 hal tersebut, Rumah Turi sudah memenuhi indikator bangunan berkonsep
arsitektur hijau dengan kriteria mengenai 5 hal, yaitu sustainable site
development, indoor environmental quality, water efficiency, material and
resource selection, and energy efficiency.
Material apa
saja yang digunakan pada Rumah Turi ?
Material
utama Rumah Turi adalah material dari daur ulang limbah kayu dalam berbagai sarana
pendukungnya. mebeler dan parquete
di hotel tersebut banyak memakai kayu sisa produksi, bongkaran bangunan
bahkan bekas bantalan rel. Konstruksi bangunan juga pakai kayu dan sangat
sederhana. Selain itu, material kayu juga digunakan untuk
pembuatan furniture – furniture yang ada di Rumah Turi seperti meja, kursi, rak
tempat penataan tanaman vertical, dll.
Paulus mintarga berpendapat bahwa
eksplorasi material itu lebih dikarenakan lokalitas,melihat kemungkinan dan
potensi apa yang ada di sekitar dan apa yg bisa di optimalkan. Hampir seluruh bahan konstruksi
dan finishing bangunan ini disusun dari material bekas. Profil baja konstruksi
utamanya adalah bongkaran gudang, beberapa penutup dinding dalamnya adalah
pecahan keramik, ornamentnya dibuat dari limbah kayu, dan yang paling istimewa
adalah dinding luarnya, yang disusun dari limbah industri mebel dengan teknik
rajut atau ikat.
Pewarnaan dinding rumah turi, cat
yang digunakanpun tidak menggunakan pewarna kimia sebagaimana bangunan pada umumnya,
namun cenderung memanfaatkan serbuk batu bata merah dan genteng sebagai bahan
dasar pewarnaan. Sementara itu, untuk bahan dindingnya sendiri adalah
menggunakan kayu dan beberapa bagian menggunakan dinding bamboo yang menerapkan
konsep vertikultur, berfungsi menyaring cahaya dan angin.
Rumah Turi memanfaatkan air daur
ulang untuk membuat air terjun yang berfungsi membentuk suasana dan menambah
oksigen di lingkungan hotel. Selain itu, air daur ulang juga dimanfaatkan untuk
membuat hujan buatan. Hujan buatan ini juga untuk mengatur suhu di lingkungan
hotel.
Selain itu, salah satu hal unik
yang terdapat di Rumah Turi adalah adanya pagar yang terbuat dari susunan paku
bekas, penggunaan kembali paku – paku bekas yang merupakan sisa pembangunan ini
tersusun dan menjadi pagar yang sangat unik dan menarik.
Pada intinya material – material
yang digunakan pada Rumah Turi adalah sebagian besar berupa material dari alam
dan penggunaan kembali sisa-sisa material pembangunan.
Konsep
“Green Architecture” apa saja yang diterapkan pada Rumah Turi?
Berikut
adalah konsep arsitektur hijau yang diterapkan di Rumah Turi :
Pencahayaan
Lampu di Rumah Turi semuanya menggunakan lampu LED. Khusus
di restoran, ada ratusan bohlam kecil yang dipasang merata di seluruh atap. Penggunaan
LED (ligt Emitting Diode) ini bisa menghemat listrik hingga 40%, dibandingkan
dengan halogen dan bola lampu standar yaitu LED menghabiskan listrik sekitar 80
watt
Pencahayaan Alami
Design bangunan nya memungkinkan untuk memakai pencahayaan
maksimal matahari pada siang hari. Terdapat jendela-jendela besar di setiap
kamar sehingga tidak memerlukan pencahayaan lampu di siang hari.
Sirkulasi Udara
Rumah Turi adalah hotel yang di rancang sedemikian rupa
sehingga interior ventilasi dengan aliran udara alami yang dapat mengurangi
panas. Lintas ventilasi di bawah atap dan di setiap kamar membuat ruangan
selalu dingin.sehingga penggunaan AC sangatlah minim. Selain itu dikelilingin
pohon rimbun yang memastikan supply oksigen yang cukup.
Pemanasan air
Hotel Rumah Turi menggunakan panel surya untuk memanaskan air (Solar Water
Heater), yang dipasang pada atap, yang kemudian dialirkan alami ke kamar (tidak menggunakan pompa).
Adapun cara kerjanya adalah sebagai berikut :
Solar Water Heater bekerja dengan
menggunakan panel surya, yang biasa disebut dengan kolektor. Biasanya panel
atau kolektor ini dipasang pada atap rumah atau bangunan yang memakai alat
pemanas air tenaga surya. Cara kerja dari panel atau kolektor ini mengumpulkan
panas matahari dan menggunakan untuk proses memanaskan air. Proses pemanasan
itu dilakukan dan disimpan dalam sebuah alat yaitu silinder air panas. Selain
itu, solar water heater ini mempunyai sistem perendaman pemanas yang yang
digunakan sebagai pengganti dalam proses pemanasan air selanjutnya untuk
mencapai suhu panas yang Anda inginkan. Dalam mesin pemanas air ini, biasanya
mempunyai 2 jenis panel atau kolektor :
Panel yang berupa
tabung.
Panel atau kolektor
berupa pelat datar yang bisa ditempatkan di genteng pada atap dan mudah untuk
diperbaiki jika terjadi kerusakan.
Solar Water Heater mempunyai
beberapa manfaat, antara lain :
Pengadaan air panas
dengan mudah dan dapat digunakan selama mungkin. Sistem alat pemanas jenis
ini bekerja sepanjang tahun, namun jika datang musiim dingin maka Anda
dapat dengan mudah melakukan pemanasan air kembali dengan boiler.
Tagihan listrik jauh
lebih rendah. Secara sistem kerja dimana pemanas air tipe ini menggunakan
tenaga matahari secara gratis. Tetapi tetap memrlukan biaya untuk instalasi nya
saja dan itu dilakukan di awal saja.
Ramah lingkungan.
Dengan alat pemanas yang menggunakan energi matahari, maka ini tidak akan
berdampak buruk bagi lingkungan. Air panas matahari adalah bagus dan sistem
kerja alat pemanas air ini dapat mengurangi pencemaran akibat karbon dioksida
yang berlebihan.
Konsep
vertikultur
Konsep vertikultur adalah menekankan pada fungsi dinding
bambu sebagai “organic/living secondary skin”, yakni berperan sebagai media
antara manusia dengan alam, mengingat fungsi dari dinding bambu adalah sebagai
penyaring udara dan cahaya, menjadikan udara dan cahaya alami dapat masuk ke
ruangan dengan disaring terebih dahulu.
Penyiraman Tanaman dengan Konsep Hujan Buatan
Cara penyiraman tanaman-tanaman yang ada disekitar rumah
turi sangatlah unik, yaitu menggunakan konsep hujan buatan. Air limbah yang
berasal dari kamar mandi, tempat mencuci tangan, ataupun sumber air kotor
lainnya dialirkan melalui pipa ke sebuah lahan penampungan air kotor, dimana di
lahan tersebut ditanam tumbuhan akar wangi, yaitu tumbuhan yang memiliki
kemampuan untuk menyerap dan mengumpulkan air. Setelah air terkumpul, pompa air
akan mengarahkan air ke tangki yang sudah dipasangi alat penyaring dibagian
atasnya sehingga akan didapat air yang layak untuk digunakan menyiram tanaman.
Dalam hal penempatan, untuk mempermudah dan menghemat energy, tangki air
haruslah ditempatkan ditempat tinggi. Untuk menyedot air sampai ke tangki memang
membutuhkan listrik, tetapi untuk mengalirkannya kembali ke bawah hanya
diperlukan pipa yang terhubung ke tempat tanaman yang akan disiram. Air yang
sudah tersaring akan mengalir dengan sendirinya setelah katup-katup tangki
terbuka menuju tanaman-tanaman. Untuk melengkapi, bisa dipasang sprinkler di
bagian ujung pipa, sehingga air akan berhambur menyerupai hujan membasahi
tanaman-tanaman. Penyiraman dengan konsep hujan buatan tersebut berlangsung
sebanyak 3 kali dalam sehari.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Rumah Turi
termasuk salah satu bangunan yang menerapkan konsep arsitektur hijau karena
memenuhi indikator bangunan berkonsep arsitektur hijau dilihat daru segi
penggunaan material pada Rumah Turi,yakni penggunaan material alam dan penggunaan
reuse/recycle material, konsep hemat
energy yang diterapkan diberbagai aspek pada rumah turi, seperti penggunaan
system solar water heater, pencahayaan alami, system vertikultur, hujan buatan,
dll , keberadaan unsur hijau berupa taman dengan vegetasi beragam disekitar
Rumah Turi ataupun taman vertical yang dijadikan salah satu bagian menarik
interior dibeberapa ruangan, dan aspek lainnya yang menggunakan prinsip
pemanfaatan alam yang selaras alam.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar