.

.
"Study nature, love nature, stay close to nature. It will never fail you" , Frank Lloyd Wright

"Green City"

Senin, 07 Juli 2014

Kota yang secara ekologis dikatakan kota yang sehat adalah yang memiliki keseimbangan antara pembangunan dan perkembangan kota dengan kelestarian lingkungan. Kota bisa dipandang fungsinya seperti suatu ekosistem. Ekosistem kota memiliki keterkaitan sistem yang erat dengan ekosistem alami.



Kota ekologis dibeberapa kota diwujudkan dalam bentuk program-program yang bertujuan untuk mencapai kota hijau yang menyatakan perlunya kualitas hidup yang lebih baik serta kehidupan yang harmonis dengan lingkungan bagi masyarakat kota. 

Program-program kota hijau diantaranya tidak hanya terbatas pada penghijauan saja akan tetapi lebih luas untuk mengupayakan konversi energy yang dapat diperbaharui, membangun transportasi yang berkelanjutan, memperluas proses daur ulang, memberdayakan masyarakat, mendukung usaha kecil dan kerjasama sebagai tanggung jawab sosial, memugar tempat tinggal liar, memperluas partisipasi dalam perencanaan untuk keberlanjutan, menciptakan seni dan perayaan yang bersifat komunal.


Bagaimana prinsip “Green City” ?
  
Prinsip pembangunan green city meliputi beberapa hal, yaitu :

  • Mengembalikan lingkungan yang mengalami degradasi.
  • Membangun kembali “bioregion”
  • Menyeimbangkan pembangunan.
  • Mencegah urban sprawl.
  • Mengoptimalkan daya guna energy.
  • Berperan terhadap ekonomi.
  • Menyediakan kesehatan dan keamanan.
  • Mendorong masyarakat.
  • Mempertimbangkan keadilan sosial.
  • Menghormati sejarah.
  • Memberdayakan cultural landscape.
  • Memperbaiki biosfer.

 Kota mana saja yang termasuk kategori “Green City” ?


Sydney, Australia


San Franscisco, California U.S


London, Inggris

Copenhagen, Denmark

 

Reykjavik, Iceland


Portland Origon, U.S




Sumber : 
Dr. Handayani, Sri.2009.Arsitektur & Lingkungan.Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar